Cerita Sex Disetubuhi Ayahku - Panggil saja saya Bunga, pada dikala itu saya masih duduk di kelas 3 Sekolah Menengah Kejuruan(SMK), salah satu sekolah menengah kejuruan yang terletak di Cianjur, sesungguhnya saya tidak mau menggambarkan ini pada siapapun, Tetapi saya tidak tahan menaruh seluruh ini sendirian, saya juga tidak berani mengungkapkannya pada ibuku, pada dikala itu ibuku lagi terletak di luar kota, saya khawatir ibuku marah besar. Kesimpulannya kusimpan sendiri serta saya tulis di novel diary. Saya persingkat ceritanya.
Mulanya sikap serta atensi Ayahku mulai berganti, yang awal mulanya pendiam serta senantiasa padat jadwal dengan kerjaannya. Tetapi saat ini Bapak kembali kerja lebih kilat, perhatiannya juga meningkat, sempat sekali saya melewati kamar Ayahku sewaktu saya kembali sekolah serta memandang Ayahku lagi onani sembari menyaksikan film porno, saya berjalan sembari mengarah kamar mandi& pura- pura tidak melihatnya. Sehabis itu saya menyaksikan tv di ruangan tengah, tidak lama setelah itu Ayahku menghampiriku serta bertanya
Ayah
:“ kembali sekolah jam berapa tadi?,
:
Bapak beli ikan bakar buat makan,
habiskan saja ya ikannya, Bapak telah kenyang kok.
Bunga:
tadi Bunga kembali jam 2 siang,
:
iya Bapak nanti bunga makan kok.
saya juga kembali buat menyaksikan kegiatan tv.
Link Video Terbaru
Tidak terasa hari telah mulai hitam, saya juga lekas makan serta sehabis saya makan saya bergegas mandi, sewaktu makan juga saya memandang bapak yang lagi melirikku dari atas ke dasar semacam orang yang ingin menerkamku, sehabis saya mandi saya bernazar ke kamarku dengan badan masih tertutup oleh selembar handuk, Ayahku yang lagi duduk di ruang tengah melihatku melintas dari kamar mandi yang cuma memakai selembar handuk, kemudian seketika Ayahku masuk ke kamarku serta mengunci pintunya, saya juga kaget serta menyuruh Ayahku keluar dari kamarku, tetapi Ayahku nampak sangat beringas, saya didorongnya sampai terbaring di kasur, kedua tanganku dipegang erat, kemudian Ayahku membebaskan handuk dari tubuhku, saya berontak serta menolak nafsu bejatnya, tetapi mulutku dibungkam kain, kemudian tanganku diikat ke tiang ranjang tempat tidurku, saya berupaya serta terus berontak dalam kondisi telanjang/ tanpa busana, saya juga tidak dapat teriak sebab mulutku dalam kondisi disumpal, Ayahku dengan nafsu bejatnya membebaskan pakaiannya, saya mulai ketakutan serta menangis, tetapi Ayahku tidak menghiraukanku.
Kemudian Ayahku menghampiriku lagi sehabis membebaskan pakaiannya serta tangan Ayahku mulai menggerayangiku, payudaraku diremas- remas olehnya serta ujung vaginaku dimainkan dengan ujung jarinya, tetapi saya senantiasa berontak, tetapi Ayahku menindih badanku sampai saya susah buat berontak lagi, kesimpulannya saya pasrah buat melayani nafsu bejatnya.Video Hot
Dari payudara diremas- remas oleh Ayahku sampai ujung vaginaku dijilati oleh Ayahku, aaaaccchhhh!!! Saya cuma dapat mendesah dalam kesedihan, serta tidak lama setelah itu Bapak memasukan penisnya ke dalam vaginaku, saya merintih kesakitan, saya berupaya berontak lagi, tetapi Bapak senantiasa memforsir buat memasukan penisnya ke dalam vaginaku, kesimpulannya penisnya masuk ke dalam vaginaku. Saya memandang wajah Bapak sangat bergairah& menikmati tubuhku, tetapi saya semacam tidak memahami lagi siapa laki- laki yang terdapat di depanku ini.
Saya merintih menahan sakit sebab penis Ayahku yang besar serta panjang,
saya tidak kokoh menahan nafsu bejatnya, rasa kecewa serta marah bercampur jadi satu dalam benakku, Ayahku terus menjadi bergairah serta sampai kesimpulannya Ayahku menggapai puncak kenikmatannya serta menarik penisnya keluar dari vaginaku dengan lekas, serta mendekatkan penisnya pas di depan wajahku, spermanya keluar melumuri wajahku. Ayahku mendesah terengah- engah sembari menampilkan wajah kepuasan.
Sehabis itu Ayahku menggunakan kembali pakaiannya, kemudian membuka seluruh jalinan di tanganku dengan penuh senyum yang menarangkan kepuasannya. Saya berlari mengarah kamar mandi buat mensterilkan diri, sehabis berakhir mandi saya kembali ke kamarku serta mengunci pintu kamarku sembari menangis menunggu bunda kembali kembali. Pada dikala itu saya berharap bunda kembali lebih kilat. Ayahku juga keluar dari kamarku serta menyaksikan kegiatan tv dengan wajah yang riang serta semacam tidak terdapat apapun yang terjalin.
0 comments:
Posting Komentar