CeritaSex2022.com Memberikan Cerita Sex Terupdate | EMAIL :[email protected]

cerita seks 2022 - cerita seks 2023

Cerita Sex 2022 - Cerita Sex 2023

Asia918
Home » cerita bokep , cerita ngentot , cerita seks , cerita seks dengan pasien , cerita seks rumah sakit , cerita seks suster , dukuncabul , ngentot istri tetangga , ngentot lonte , ngentot orang negro , video bokep , videoporno » Cerita Seks Sopir Ngentot Dengan Lonte

Cerita Seks Sopir Ngentot Dengan Lonte

By newkidssangbokepApril 27, 2022No comments

Cerita Seks Sopir Ngentot Dengan Lonte - Pada waktu itu telah malam serta saya sendirian di rumah, saat ini bapak serta ibuku lagi tidak dirumah, ayahku lagi di kantor sebaliknya ibuku lagi turut seminar yang terdapat cuma saya serta sopirku yang sekalian selaku pembantu di rumahku. Nama sopirku Toni, umurnya 35 tahun serta dia telah menikah namun istrinya tinggal di kota lain.

Saya merasakan kecapekan sehabis seharian saya jalan- jalan serta saya mau sekali tidur namun entah kenapa saya tidak dapat memejamkan mataku ini kemudian saya memiliki ilham buat menelepon temanku Dita buat saya ajak ngobrol lewat telepon.

Telepon Dita angkat awal mulanya kami ngobrol biasa saja namun tidak ketahui mengapa seketika Dita nafasnya memburu serta terdengar teriakan- teriakan pula suara seseorang laki- laki yang semacam suara pacar Dita. Saya cuma memdengar suara- suara teriakan kesakitan namun pula semacam merasakan suatu kenikmatan serta teleponpun terputus dengan sendirinya.

Pikiranku melayang kemana- mana serta saya mulai memikirkan tentang seorang yang lagi berhubungan tubuh. Saya terus menjadi terangasang sehabis mendengar suara Dita pula khayalanku sendiri serta akupun membuka kaos ketatku, bra, dan celana dalam saya meremas payudaraku serta memasukkan jariku ke vaginaku.

Saya kocok vaginaku sampai saya juga menyapai orgasme ditempat tidur, saya merasa puas serta akupun mengenakan bajuku kemudian merancang buat berangkat makan.

Saya cari sopirku kemana- mana namun tidak terdapat sampai saya temukan ia dikamar tidurnya, ia tertidur pulas dengan cuma mengunakan kaos tanpa lengan serta sarung.




Saya ingin membangunkan ia namun memandang ia tertidur pulas akupun mengurungkan niatku buat membangunkan ia, kasihan ia kecapekan sehabis mengantar saya seharian jalan- jalan pikirku.

Saat sebelum saya meninggalkan kamarnya mataku seketika tertuju pada benjolan yang terdapat dibalik sarungnya sehingga membuat saya mau mengenali gimana bentuk benjolan itu.

Saya beranikan diri buat memandang benjolan itu dari dasar kemudian saya singkapkan sarungnya secara lama- lama, saya kaget melihatnya sebab ia tidak mengenakan celana dalam sehinnga saya dapat memandang dengan bebas penis yang agak berdiri serta membuat saya mau memegang, mengelus, serta mengulumnya.

Saya mau sekali memegangnya namun saya khawatir sopirku nanti terbangun serta ia hendak marah terhadapku, dengan tangan yang gemetaran pula dingin serta jantung yang berdetak kencang saya beranikan diri buat memegangnya. Saya singkapkan sarungnya lebih keatas serta akupun mulai memegangnya, terasa hangat serta membuat tanganku yang sebelumnya dingin jadi hangat.

Saya terus menjadi tertarik buat menikmatinya lagi, saya elus berulang kali penisnya sampai berdiri serta terus menjadi panjang penis itu. Jantungku terus menjadi berdetak kencang namun keinginanku buat melaksanakan yang lebih lagi pula terus menjadi besar hingga ku putuskan buat berupaya mengulumnya. Ku jilati dan membagikan gigitan kecil pada buah pelirnya yang bercorak kecoklatan sampai membuat saya kian bernafsu serta sedikit demi sedikit saya mulai mengarah penis yang sudah berdiri. 

Saya masukkan secara lama- lama terasa hangat yang diiringi rasa asin serta masuklah penis itu hingga pada ujung tenggorokanku, saya coba masuk serta keluarkan sehingga membuat tubuhku menghasilkan keringat yang di ikuti rasa gemetaran.

Payudaraku terasa terus menjadi membengkak serta membeku sehingga membuat braku terasa sesak pula vaginaku yang terasa menghasilkan cairan. Akupun terus menjadi tidak dapat menahan nafsuku yang telah memuncak kemudian saya terus menjadi memesatkan kulumanku sehingga membuat penis sopirku licin sebab liurku.



Di dikala saya lagi keenakkan melaksanakan kuluman di penis sopirku seketika saya kaget oleh teriakan sopirku serta mencabut penisnya dari mulutku. Ia kemudian berdiri serta memarahi saya, ia merasa bersalah pada orang tuaku sebab membiarkan saya melaksanakan perihal ini, akupun tidak ingin menyerah begitu saja serta sebab saya tidak dapat menahan nafsuku lagi yang semacam ingin meledak akupun mengecam sopirku dengan berkata pada ayahku kalau saya sudah diperkosa sopirku pula hendak berkata pada istrinya jika tidak ingin melayani kenginanku.

Ia ketakutan serta menyerah padaku, akupun tidak menyia- nyiakannya langsung saja saya melepas sarungnya serta saya jongkok didepannya. Kulihat wajah sopirku nampak mukanya menampakkan kesedihan namun saya tidak mempedulikannya.

Saya tidak hirau gimana perasaan sopirku, saya cuma mau kenikmatan semacam yang sudah temanku rasakan. Saya mau membuat ia kasar terhadapku serta melupakan istrinya sesaat, sebab keinginanku itu saya mulai melaksanakan rangsangan terhadapnya. Kukulum lagi penisnya yang sudah lemas tanpa canggung serta khawatir lagi pada sopirku, kupercepat kulumanku sehingga membuat penisnya kembali berdiri. Saya sangat menikmati penis.

“Ehhmm.. Lezat.. Ehmm” serta saya merasa senang sebab membuat ia mulai terangsang yang mulai menampilkan ke agresifannya. Sopirku mendesis menikmati kulumanku.

“Ough.. Terus.. Kilat.. Ouh Melda”

Cuma itu saja kata yang keluar dari mulutnya akupun terus menjadi bergairah serta terus menjadi memesatkan kulumanku. Sampai sebagian kuluman penisnya terasa terus menjadi membengkak serta mengencang pula diiringi denyutan serta ia juga memegang kepalaku pula memcambak rambutku dengan agresif ia terus menjadi memaju mundurkan kepalaku serta akupun terus menjadi bergairah sebab saya ketahui ia hendak hingga.

“Ouhh.. Ouuhh saya hingga saya hingga Melda ough” serta keluarlah spermanya ke mulutku sampai mulutku tidak memuat buat menampungnya. Spermanya terasa hangat, asin, serta baunya membuat diriku mau memuntahkan mani itu dari mulutku namun ia menarik kepalaku kemudian mencium saya. Ciumannya yang sangat bergairah kepadaku membuat saya terpakasa buat menelan spermanya buat mengimbangi game bibir itu.

Saya merasa kerepotan buat mengimbanginya sebab baru kali ini saya dicium oleh laki- laki, ia terus mencium saya serta tangannya mulai menyelinap masuk ke kaosku. Tangannya mengarah ke payudaraku, ia meremas- remasnya sehingga membuat nafasku terus menjadi memburu yang diiringi degupan jantung yang kilat. Ia terus menjadi kasar dengan membuka kaos ketatku, rok, bra dan celana dalamku.

Terbukalah telah apa yang sepanjang ini saya tutupi, saya merasa risih sebab baru kali ini saya telanjang dihadapan laki- laki sehinnga tangankupun secara otomatis menutup vaginaku pula payudaraku. Namun sebab nafsuku yang terus menjadi memuncak hingga saya perkenankan tubuhku telanjang serta akupun dengan kasar melucuti kaosnya. 

Saat ini kita betul- betul telanjang bundar, kita silih berhimpitan sehingga penis yang sudah mengacung itu melekat pada vaginaku. Saya mau sekali merasakan penis itu masuk ke vaginaku serta saya sudah berupaya memasukannya namun tidak dapat, dengan terpaksa saya cuma mengesekkan penisnya ke vaginaku serta itu membuat saya terus menjadi bernafsu.

Sehabis ia puas mencium saya ia merendahkan kepalanya mengarah kaki, ia menciumi kakiku hingga ke vaginaku. Ia menjilati vaginaku, menyedot vaginaku serta pula membagikan gigitan kecil pada vaginaku sehingga membuat saya tidak dapat menahan getaran tubuhku.

Terus menjadi ia memesatkan jilatannya terus menjadi keras pula erangan dan desissan yang keluar dari mulutku. Tanganku berpegangan pada kepalanya serta akupun memencet kepalanya dan mengangkut salah satu kakiku kepundaknya supaya dapat terus menjadi masuk ke vaginaku, jilatan ia membuat saya tidak dapat lagi menahan tubuhku sendiri. Tubuhku melengkung ke balik serta kepalaku medongak keatas yang diiringi keringat yang terus menjadi mengucur deras.

“Auhh.. Ouhh..”

Ia terus menjilati vaginaku sehingga membuat saya terus menjadi tidak tahan“Ough.. Yes.. Ouugh.. Saya keluar” serta akupun hadapi orgasmeku yang awal, saya merasa kenikmatan yang luar biasa sebab baru kali ini kali hadapi orgasme bersama laki- laki.

Sopirku menghisap- hisap vaginaku sampai terasa kering, nafasku yang sebelumnya memburu saat ini telah mulai reda. Saya yang sudah hadapi orgasme terasa badanku lemas namun sopirku masih saja semangat, ia mengendongku ke tempat tidur serta menjatuhkanku.

Ia bermain di payudaraku yang berdimensi lagi putih bersih kemerahan, sopirku mengulum, menyedot, meremas serta pula menggigit- gigit payudaraku. Game mulutnya mampu menaikkan kembali nafsuku, sopirku sangat menikmati payudaraku serta ia senantiasa menyanjung payudaraku yang kenyal serta kencang itu.

Saya yang mau kembali menikmati penis sopirku lekas saya menggulingkan sopirku disampingku, saya menindihnya dengan vaginaku menghadap ke muka sopirku serta kita juga silih melaksanakan rangsangan. Saya kembali mengulum penisnya sebaliknya ia menjilati vaginaku. Game lidahnya yang liar di vaginaku membuat tidak kuasa menahan nafsuku yang ingin meledak serta dengan lekas akupun memohon buat memasukkan penisnya ke vaginaku serta diapun mengijinkannya.

Saya membalikkan tubuh serta saat ini penis itu pas di dasar vaginaku, saya memegang penis itu serta mengarahkannya ke vaginaku namun saya tidak dapat memasukkannya terasa susah meski vaginaku sudah basah. Penis sopirku semacam tidak ingin masuk penisnya senantiasa ke kanan ataupun ke kiri. Sopirku juga membantuku, ia memegang penisnya sebaliknya tangan satunya mengarah vaginaku serta memasukkan jarinya ke vaginaku, akupun terkaget serta berteriak“Ouhh”.

Jarinya maju mundur serta semacam mengaduk vaginaku, sopirkupun menghasilkan jarinya kemudian berupaya memasukkan penisnya ke vaginaku. Secara mengejutkan penis itu masuk dengan gampang, saya terkaget merasakannya kemudian berteriak“Auhh.. Ough..”

Serta mataku melotot dan kepalaku mendongak ke atas. Vaginaku terasa penuh serta diiringi rasa perih yang sangat hebat namun sopirku duduk menghiburku dengan menciumku.

Ia menyuruhku naik turun namun itu susah bagiku sebab baru yang awal saya melaksanakannya, saya berupaya naik turun rasanya nikmat sekali merasakan 2 perlengkapan kelamin bergesekan namun senantiasa rasa perih senantiasa terdapat. Kesimpulannya akupun mudah menaik- turunkan, memandang itu sopirku semangat ia mulai meremas payudaraku serta mulai melaksanakan gerakan pula.

Lama- kelamaan rasa perih itu berganti jadi rasa nikmat tiada duanya dengan kilat saya menaik turunkan. Gesekan itu sangat nikmat ditambah lagi remasan sopirku di payudaraku.

“Uhh.. Aauhh.. Oouughh” saya terus mendesis.

Malam yang sepi kembali berisik oleh bunyi kocokan dan teriakanku, kulihat sopirku sekali memejamkan mata menikmati kocokanku. Sampai sebagian lama kita senantiasa pada posisi itu serta akupun merasakan suatu yang ingin meledak di vaginaku.

“Ouhh.. Ouughh.. Saya hingga akupun merasakan orgasme yang kedua kali. 

Tenaga yang habis membuat saya tidak bisa menahan tubuhku serta akupun rubuh diatas sopirku. Dengan penis yang masih menancap di vaginaku sopirku membalikkanku sampai ia terletak diatas, ia kembali mengocok vaginaku yang sudah keletihan dengan semangat yang masih memburu diapun mau hadapi orgasme hingga akupun melayani ia meski tenagaku telah habis.

Sopirku merasa tidak puas dengan posisi ia diatas serta ia memohon saya buat duduk dipangkuannya serta ia dengan semangat kembali mengocok. Saya yang telah lemas masih berupaya mengimbagi kocokannya, saya berupaya memaju- mundurkan pantatku meski telah lemas. Ia terus menjadi semangat buat mengocokku dengan buas ia pula menggigit payudaraku serta itu sangat membuat diriku kembali terangsang.



Oouuh.. Ouuhh.. Uuhh”

Akupun di buat tidak berdaya serta lagi- lagi saya terbuat orgasme buat ketiga kalinya.

“Uuhh.. Ouugh.. Kau hebat Toni.. Ouugh”.

Dengan orgasmeku yang ketiga tubuhku terus menjadi lemas tidak berdaya, posisi kami senantiasa duduk serta saya terus saja menyanjung ia“Kau hebat Toni” kataku.

Sopirku menyuruhku buat menungging dengan lemas serta antara sadar serta tidak saya masih menurutinya. Ia masih tidak bosan mengerjai vaginaku. Ia masih dengan semangat senantiasa mengocok dan meremas payudaraku serta kadang- kadang meremas pantat ku. Jarinya pula masuk ke anusku.

“Ouugh.. Ougghh.. Ougghh” kataku terus menjadi menikmati, dengan agresif ia mengocok vaginaku serta pula anusku. Dengan kocokan dari anus serta Miss V tubuhku terus menjadi tidak karuan dibuatnya.

“Ouuhh.. Ougghh.. Terus Toni”

Tidak berselang lama saya merasakan lagi orgasme yang ke 4.

“Oouuhh.. Kau hebat.. Oughh.. Saya saya bisa ough..”

Serta ia juga menjajaki hadapi klimaks dengan mani yang masih banyak. Semprotan spermanya membuat mataku terbelalak serta saya juga merasakan kenikmatan, spermanya tidak bisa tertampung di vaginaku sehingga jatuh ke sprei.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
newkidssangbokep
Felycia Inez
← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda

0 comments:

Posting Komentar

Social Profiles

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail
Daftar Akun Recehbet jowototo RTO88 Asia918 Daftar Akun Platinumtogel

mesinslot mesinslot
cerita seks
cerita seks
Tutup
situs deposit pulsa
Tutup
Situs Slot Online
Situs Slot Online

 
  • situs slot situs slot
Copyright2022 © Inex99 Slot dan Casino Online Terpercaya - Situs Slot Deposit Pulsa