Cerita Seks Memekku Di Colok Oleh Kontol Orang Negro - Dikala saya telah lulus dari SMA saya langsung melanjutkan pendidikan di New York. Serta disitu saya tinggal di suatu apartemen kepunyaan saudar jaiuhku serta terdapat 1 orang jakarta pula yang tinggal serta jadi meringankan bayaran pula supaya irit. Sesungguhnya saya tiba ke mari bersama dengan pacarku, Widya, tetapi ia tinggal di apartemen lain bersama sahabatnya, sebab orang tua tidak sepakat kami masih pacaran tinggal dalam satu rumah.
Tetapi kadang- kadang bila terdapat peluang kami kerap diam- diam melaksanakan ikatan kelamin, paling utama apabila kamar tiap- tiap tidak terdapat. Saya jadian dengannya telah semenjak kelas 3 SMA, serta mulai berhubungan dengan tubuh semenjak di mari. Ia seseorang berparas menawan bagaikan artis- artis Asia Timur, berkulit putih bersih, besar dekat 165 centimeter, tubuh ramping serta padat, lurus panjang sedada dicat merah
Kami melewati hari- hari kuliah serta kehidupan muda- mudi di situ dengan gembira hingga akhir tahun 1998 yang kemudian. Dikala itu di situ telah mulai atmosfer Natal, sahabat yang telah tercantum kembali sekamar- ku, saya serta Widya juga bersiap- siap hendak kembali liburan pula. Tetapi sebab kehilangan tiket pesawat ke Indonesia kami menunggu seminggu setelah itu. Roomate- ku kembali sangat dini sebab kebetulan ibunya sakit. Sehabis berangkat sembari menunggu bertepatan pada kepulangan kami, Widya kerap ke apartemenku apalagi menginap di mari, dikala itu pula telah kembali.
Sebagian hari saat sebelum kembali. Saya serta Widya kembali dari halaman hiburan pada larut malam, kami hingga di apartemenku kira- kira jam 10 malam. Dikala itu wilayah di dekat situ telah hening, saya masuk serta membuka pintu. kami begitu kaget ruang tamu berhamburan semacam habis terdapat memandang pencuri, serta kudengar suara gaduh di kamarku Lekas saya ke situ dengan dapur mengecek dapur untuknya. Pintu kamar kudobrak tetapi belum pernah saya mengenali apa- apa telah dipukul dari balik hingga pingsan.rtpslot
Saya ketahui apa- apa berikutnya hingga saya merasa diriku digoncang- goncang seorang, saya tersadar serta menciptakan diriku sendiri dalam kondisi tidak didetetapkan di suatu sofa serta mulutku disumpal sehingga kain tidak dapat bersuara. saya seseorang laki- laki negro di depanku yang menyuruhku bangun, orangnya berbadan besar besar serta memandang plontos. Serta satu orang lagi pula negro berbadan agak gendut. Yang membuatku panas merupakan sang negro gendut itu lagi duduk di pinggir sebelah sebelah ranjangku sembari memangku Widya yang dikala itu tinggal mengenakan BH serta celana di dalamnya saja.
Widya memohon menangis. Tetapi sang gendut itu tidak menariknya, ia meremas- remas buah dada Widya yang masih terbungkus BH itu, menjilati lehernya, kemudian mengatakan,“ Diam, jangan macam- macam ataupun kupatahkan lehermu, nurut saja jika ingin selamat!”. Serta sang botak mengatakan kepadaku,“ Hei, telah bangun ya, pacarmu boleh pula, kami pinjam ia sebentar ya, baru berangkat”, ia mengatakan sembari sambil- nepuk pipiku, saya ingin berontak tetapi tidak dapat apa- apa. Kemudian ia mendekati Widya serta mengatakan,“ Ok, sayang, ini waktunya acara, mari kita berhura- hura!” Ia menyuruh Widya ayak buat mempraktikkan serta menyuruhnya membukakan celananya kemudian mengulum batangnyasitus slot
Sembari menangis Widya meminta belas kasih,“ Jangan.. tolong jangan perkosa aku, ambil saja seluruh benda di mari!” belum berakhir mengatakan seketika,“ Pllaakk..” sang botak membuat pipinya serta menjambak, dengan memforsir Widya ayak wajib dibayar,“ Masukkan ke dalam mulut, hirup ataupun aku bunuh!” Terpaksa dengan putus asa Widya membuka celananya serta begitu ia merendahkan celana dalamnya nampak gelap panjang bercorak gelap, tanpa waktu yang kilat lekas memasukkan barang itu ke mulut Widya, batang besarnya tidak bisa seluruhnya masuk sebab sangat kelewatan, dengan agresif ia memaju- mundurkan kepala widya.
Temannya yang gendut pula tidak tinggal diam, sehabis ia membebaskan seluruh pakaiannya berdiri di samping Widya, menyuruh Widya mengocokkan batang perilakunya dengan tangan, batang sang gendut tidak dengan sahabat, tetapi diameternya lumayan cocok dengan badannya. Saat ini Widya dalam posisi ayak dengan video mulut dijejali sang botak serta tangan kanannya mengocok batang sang gendut.
“ Emmhh.. betul- betul lezat emutan wanita Asia, lain dari yang lain”, kata sang botak.
“ Iya, kocokannya pula lezat banget, tangan halus nih”, timpal yang gendut. Sang botak kesimpulannya ejakulasi di mulut Widya, cairan putih kental penuhi mulut Widya meneteskan di pinggir semacam vampir baru darah, serta Widya melaksanakan seluruhnya sebab khawatir ancaman mereka. Sehabis mereka membebaskan BH serta CD Widya sehingga ia betul- betul telanjang saat ini, tampaklah buah dada 34B- nya serta bulu- bulu persembahannya yang rimbun.
Kali ini sang gendut duduk di pinggir ranjang serta menyuruh Widya berjongkok di sembari memijit batang hadiah dengan payudaranya. Widya terpaksa menggesek- gesekkan payudaranya pada dikala menjilati ujung batangnya sehingga sang gendut menggemari keenakan. Sedangkan itu sang botak ialah permasalahan di dasar video Widya serta menjilati liang video sembari menusuk- nusukkan jarinya ke liang video itu.
dekat 10 menit dikocok, sang gendut memuncratkan maninya serta mencuci wajah dan buah dada Widya. Kali ini ia telah tidak tahan dengan rasa cairan itu, sehingga ia memuntahkannya. Memandang itu sang gendut jadi jengkel, ia kemudian menjambak rambut Widya serta kredit pipinya hingga ia jatuh ke ranjang,“ Pelacur, kurang ajar, berani- beraninya membuang air maniku.. kalo sekali lagi begitu kurontokkan gigimu, dengar itu!” bentaknya. Kemarahanku bangkitanku diperlakukan begitu, saya meronta- ronta di kursiku tapinya sangat kencang sebab cuma bisa membuat sofa itu bergoyang- goyang. Memandang reaksiku sang gendut mengatakan,“ Mengapa? kalian tidak terima ya pacarmu kami pinjam, tetapi sayang saat ini kalian tidak dapat ngapa- ngapain, jadi jangan macem- macem ya, ha.. ha.. ha..!”
Mereka kembali menggerayangi badan Widya, kali ini sang gendut membuka lebar pahanya serta memasukkan batang kejantanannya ke liang video Widya. Batang besar yang besar itu dimasukkannya dengan paksa ke liang sita Widya yang masih kecil, sehingga dari wajah Widya nampak ia menahan sakit yang amat sangat. Sedangkan itu sang botak dengan ganasnya beradu lidah dengan Widya sembari turut ikut bekerja memilin- milin putingnya. Sang gendut memaju- mundurkan pantatnya dengan kilat. Sepanjang sebagian menit kesimpulannya tubuh Widya secara refleks memeluk sang botak yang lagi menjilati payudaranya, ia hadapi orgasme kesimpulannya merenggang kembali.
“ He.. he.. he.. Baru kali ini kan loe ngerasain laki- laki Negro, gimana rasanya lezat tidak, jawaabb..!” bentak sang gendut sembari menarik.
Sebab khawatir mereka terus menjadi edan, terpaksa dengan berlinang air mata ia menanggapi,“ E.. e.. lezat, lezat sekali!”
“ Jawab lebih keras supaya pacar loe dengar pengakuan loe!” kata sang botak.
“ Iya, aku suka sekali bercinta dengan kamu”, dijadikan dengan lebih keras.
“ Tuh, kalian dengar kan, apa kata pacarmu, ia suka pada kami, ha.. ha.. ha..!” ejek mereka.
Hatiku betul- betul serasa ingin meledak tetapi saya tidak dapat apa- apa. Setelah itu sang botak membuat posisi badan Widya style posisi anjing, masukkan kejantanannya yang berdimensi 20 centimeter ke pantatnya sampai terbenam secara totalitas, kemudian ia menariknya lagi serta dengan seketika sepenuh tenaga dihujamkannya barang keras di pantat, Wi sampai kaget serta kaget hingga seketika teriakan panjang,“ Aaahh..! Menyudahi, kumohon jangan!” Mereka berdua malah tertawa- tawa melihat perihal itu. Sang gendut menimpali,“ Sstt, tenang sayang, jangan sangat ribut, kalo terdapat orang masuk berdua celaka nanti!” Saat ini Widya lagi beraktifitas sang gendut sedangkan sang botak menggenjotnya dari balik.
Payudaranya yang dipertontonkan itu pula dimainkan oleh mereka berdua. Tidak lama sang botak ejakulasi sebab sangat kecil. Dari mulut Widya yang dipadati batang video yang besar itu cuma terdengar,“ Emhh.. emhh.. emmhh!” berubah posisi lagi, kali ini sang botak memangku Widya dengan membelakanginya serta menancapkan batang video mereka ke liang video Widya. Ia mendesak pantatnya naik turun, serta Widya juga tanpa teras, ikut menjajaki irama gerak sang gendut. Sang botak mengambil sekaleng bir dari kulkas serta menyiramkannya ke badan Widya kemudian menjilat- jilat badan dengan lembut itu. Sang gendut pula sembari bergoyang menjilati leher jenjang Widya, lidah sang botak kemudian bermain sembari bermain- main dengan meremas- remas kenyal padat itu.
Sehabis sang gendut berakhir dengan style pangkuannya, tentukan sang botak belum puas. Ia memiringkan badan Widya mengangkut kaki kanan Widya ke bahunya serta mulai menancapkan tusukan- tusukan mautnya di liang anak Widya. Ia sakit ditambah nikmat itu dengan menggigit kain bantal, mukanya yang telah penuh air mata serta memar sisa tamparan itu tidak membuat iba kedua bajingan itu, sang botak tanpa tahu ampun berulang kali menghujamkan senjatanya dengan tenaganya. Temannya yang gendut itu pula menjilati buah dada Widya, lidahnya bermain- main di putingnya.
Kesimpulannya Widya pingsan sebab kehilangan tenaga. Mereka membuang sperma mereka di badan lembut serta meratakannya sampai mengkilap. Yang lebih kejam lagi sang botak malah mengencingi badan yang telah tidak berdaya lagi. Sehabis itu mereka mengatakan padaku,“ Hei, kami kembalikan tuh pacarmu, ia menawan tetapi sayang sangat lemah, baru segitu saja telah pingsan, tetapi kami lumayan puas pula kok sama servisnya, thank you man, bye..” Mereka juga menghilang di bayangan malam bersama hasil jarahannya. Kasihan sekali nasib Widya semenjak malam jahanam itu, ia kerap termenung serta menangis sendirian.
Sepulangnya ke Jakarta ia pula tidak ingin kembali lagi ke New York. Terpaksa kuliahnya dilanjutkan di Indonesia saja. Memanglah lewat pengobatan intensif, ia mulai dapat kembali berteman semacam biasa. Tetapi ia masih trauma pada orang negro, memandang negro di film juga ia kadangkala merasa agak kaget. Untung saya serta keluarganya terus mencermati serta masih ingin menerima apa terdapatnya. Yang ialah pelakunya belum tertangkap, serta semenjak itupun pindah apartemen supaya tidak sangat terpikir pada peristiwa nahas itu. Serta memanglah kabarnya wilayah itu memanglah nyaman sebab lokasinya tidak jauh dari tempat mangkalnya geng- geng serta tidak begitu. Saya cuma berharap sesuatu hari kedua bajingan itu didapat serta menemukan hukuman seberat- beratnya.
0 comments:
Posting Komentar