CeritaSex2022.com Memberikan Cerita Sex Terupdate | EMAIL :[email protected]

cerita seks 2022 - cerita seks 2023

Cerita Sex 2022 - Cerita Sex 2023

Asia918
Home » cerita bokep , cerita ngentot , cerita seks , cerita seks dengan pasien , cerita seks rumah sakit , cerita seks suster , dukuncabul , ngentot istri tetangga , ngentot lonte , ngentot orang negro , video bokep , videoporno » Cerita Seks Hutang Di Bayar Ngentot

Cerita Seks Hutang Di Bayar Ngentot

By newkidssangbokepApril 29, 2022No comments

Cerita Seks Hutang Di Bayar Ngentot -  Waktu itu pada masa itu yang belum terdapat sama skali isyarat yang mengisyaratkan timbulnya bencana ekonomi semacam belum lama ini, sehingga seluruh urusan banking terasa smooth saja. Banker yang mengurusi pinjamanku yakni seseorang mantan kawan SMA- ku dahulu. Sebut saja namanya Nana. Dia baru sebagian bulan bekerja di bank tersebut sehabis menuntaskan studinya di Amerika.

Semasa SMA, Nana yakni seseorang yang menurutku tercantum kalangan nerd. Bercermin mata, duduk di barisan depan, giat bertanya, serta catatannya senantiasa laris difotokopi kala menjelang masa tes. Sebaliknya saya sendiri tercantum kalangan urakan, yang senantiasa menemukan nilai pas- pasan, kecuali buat pelajaran olah raga. Wajib kuakui, Nana tidak banyak berganti. Dia senantiasa saja terlihat kuper dibalik cermin mata minus 3 itu. Untung saja baju kerja yang dikenakannya buatnya terlihat lebih‘ terbuka’. Saya ingat, kala itu dia menggunakan blazer warna biru pastel, serta kemeja kuning muda. Dia pula menggunakan rok mini bercorak biru tua, serta sepatu berhak besar, sehingga tingginya yang cuma dekat 165- an itu nampak nyaris menyerupai besar badanku.

Sehabis usai menandatangani tumpukan kontrak serta perjanjian, saya memutuskan buat mengajaknya makan siang, bukan lagi selaku kreditor, tetapi selaku seseorang kawan lama. Nana sepakat saja, mengingat kalau pinjamanku waktu itu buatnya penuhi sasaran bulanannya.



Kami meluncur mengarah suatu hotel yang lumayan populer di kota S, sebab satu gedung dengan pusat perbelanjaan TP3. Kami menghabiskan waktu lumayan lama buat memesan menu ala carte, sebab harga menu buffet pastinya tidak sangat murah. Sepanjang makan, Nana nampak diam saja, semacam umumnya. Saya berupaya mengamati mukanya yang manis itu. Kulihat alisnya yang tipis, hidungnya yang mancung, bibirnya yang tipis, serta lehernya. Leher yang sangat indah, jenjang serta halus. Kala saya memandang agak ke dasar lagi, kulihat kancing kemejanya yang sangat atas tidak dikancingkan sehingga saya bisa berimajinasi gimana wujud bagian badannya yang terletak di balik kemeja itu. Selagi asyik- asyiknya menikmati keelokan itu, warnanya Nana mengamatiku dari tadi.

Dia menyunggingkan senyum, mengambil serbet, mengelap bibirnya, serta mengatakan,“ Jen, kalian masih semacam yang saya dengar dahulu?”.

“ Hmm.., Bergantung apa yang kalian sempat dengar dahulu”, Jawabku agak kikuk.

“ Pacaran dengan sesama tipe”, Jawabnya lugas. Membuat mataku sedikit terbelalak kaget serta memandang matanya yang bulat lucu itu.

“ Yah.., Jika gosip yang kalian dengar lumayan lengkap, sepatutnya kalian tidak butuh nanya‘ kan?”, Jawabku berupaya diplomatis.

“ Lumayan lengkap buat dapat blackmail kalian”, Katanya.

“ Haha, just kidding!”, ucapnya lagi supaya saya tidak tersinggung. Saya cuma tersenyum saja serta pura- pura berkonsentrasi pada makan siangku.

“ Bersyukurlah kalian dapat hidup wajar”, Kataku berupaya bergaya bijak.

“ Hihihi.., Udahlah Jen, kreditnya udah di- approved‘ kan?”, katanya lagi”, Tidak terdapat yang butuh ditakutin.., kecuali jika bayarnya nunggak!”, Candanya.

Walaupun Berjilbab serta Mukanya Nampak Manis Tetapi Ganas di Ranjang

Kami terdiam buat sebagian dikala, tetapi setelah itu saya merasakan suatu di betisku. Meja makan kami terkategori kecil, sampai posisi duduk kami lumayan dekat, serta kaki kami dapat bersentuhan. Tetapi kali ini sentuhan itu semacam bukannya tidak terencana. Saya merasakan sentuhan jari kakinya mengusap betisku pelan- pelan, merambat naik ke lututku, bergerak menyusup masuk ke rok miniku, serta bergerak mengusap- usap paha kiriku bagian dalam.




inex99 Saya memandang matanya dalam- dalam sembari tidak ketahui apa yang wajib saya jalani, tetapi ia balik memandang wajahku, tersenyum, dilepaskannya gagang sendoknya, kemudian tangannya memegang lehernya sendiri dengan ujung jari tengah. Semacam orang tolol, pandanganku menjajaki kemana larinya jari- jari lentik itu. Jemarinya bergerak pelan- pelan ke dasar, menyusuri lehernya, turun terus, kemudian menyudahi kala tersangkut di kancing kemeja kuningnya. Pada dikala itu pula jari kakinya yang semenjak tadi diam di antara kedua pahaku disodokannya ke depan, menyenggol kewanitaanku, memanglah tidak pas pada bibirnya, tetapi lumayan memberiku sengatan birahi yang tiba- tiba.

]“ Hkk..”, Saya merintih tertahan, memejamkan mataku buat mengendalikan perasaanku. Kala mataku terbuka, terlihat Nana tersenyum padaku, menampilkan sebaris gigi yang bersih serta indah. Senyuman itu membuatku kian kikuk. Walaupun masa laluku kulewatkan dengan‘ leluasa’, tetapi penampilan Nana yang anggun membuatku tidak mikir macam- macam padanya.., tetapi sehabis apa yang dikerjakannya ini.., saya tidak ketahui lagi. Kesimpulannya, sehabis membisu lumayan lama, saya melambaikan tangan pada waiter, serta membayar makan siang.

“ Jenn”, Katanya sembari meletakkan tangannya di bahuku.“ Saya memiliki membership di hotel ini, serta saya rasa saya butuh rehat sedikit. Kalian ingin menemaniku kan?”, Tanyanya dengan kalimat yang lugu tetapi telah bisa ditebak maksudnya. Mengingat ikatan bisnisku dengan banknya, saya memutuskan buat bagi.

Selaku perempuan, agak susah bagiku buat bercumbu rayu begitu saja dengan orang yang lumayan asing. Perihal seperti itu yang membuatku bengong saja walaupun saat ini saya telah duduk di kursi dalam kamar executive hotel, sedangkan Nana berdiri di hadapanku serta melepas blazernya dengan style yang dibuat- buat supaya memicu. Melihatku tidak berespon, Nana melanjutkan permainannya, dia membebaskan satu persatu kancing kemejanya, kemudian menyingkapkan kemejanya sehingga bahu kanannya yang halus serta putih bersih itu nampak olehku. 


Ditariknya celana dalamku sampai lepas, disingkapkannya rok miniku ke atas, kakiku dikangkangkannya, kemudian dia melekatkan kewanitaannya pada kewanitaanku, digosoknya naik turun, saya merasakan hangat serta nikmat yang tidak tertahankan, saya merintih serta mengerang keras- keras tidak hirau siapa yang hendak mendengar. Saya terbaring telentang di atas karpet cokelat muda itu, saya melihatnya semacam menduduki selangkanganku, membuat kewanitaan kami silih bergesekan, tangannya berpegangan pada payudaraku, bunda jari serta telunjukknya memilin- milin keras puting susuku. Dia menggeliat- geliat sembari menaik- turunkan tubuhnya, mendongakkan kepalanya ke atas, sampai saya bisa memandang keelokan rahangnya yang luar biasa.

Saya sendiri menggeliat- geliat berupaya menahan serangan rasa geli serta nikmat yang mengalir membanjiri tubuhku melalui buah dada serta kewanitaanku.

“ Aduhh, Nanaa.., ohh..”, Saya seakan mendengar sendiri eranganku yang tidak beraturan.

“ Uhh.., Jennii.., nikmat sekalii”, Dia merintih- rintih tidak karuan, nafasnya kian memburu, gesekan kewanitaan kami terus menjadi terasa hangat serta lembap, pelintiran serta remasannya membuat payudaraku serasa pegal walaupun kegelian. Saya terengah- engah kegelian, punggungku terangkat dari karpet, melengkung semacam busur panah. Kenikmatan yang kudapatkan serasa merajam tubuhku, putingku terasa pegal serta geli sebab diplintir- plintir dari tadi, sedangkan kewanitaanku terasa berdenyut- denyut, rintihanku terus menjadi tidak karuan, birahiku makin memuncak. Sampai kesimpulannya saya merasakan desakan dari dalam tubuhku mengarah kewanitaanku, tubuhku terasa kejang serta kaku, saya berupaya menahan walaupun percuma, kewanitaanku terasa tidak sanggup membendungnya, sampai kesimpulannya hentakan orgasme menghantam tubuhku. Saya menjerit keras- keras, mencengkeram pinggang Nana, di tengah serbuan kenikmatan itu, saya pernah memandang tubuh Nana pula mengejang, gerakannya menyudahi, tetapi saya tidak bisa mengingatknya lagi, sebab saya langsung menggapai puncak. Cairan kami silih bercampur diantara kewanitaan kami, Nana roboh serta terbaring disampingku, sedangkan saya sendiri merasa kehabisan seperempat kesadaranku sebab orgasme yang cukup dahsyat itu.

Kami tergeletak berdampingan, dengan badan basah oleh keringat, kaki terasa pegal, serta napas terengah- engah, dan mata terkatup rapat.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
newkidssangbokep
Felycia Inez
← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda

0 comments:

Posting Komentar

Social Profiles

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail
Daftar Akun Recehbet jowototo RTO88 Asia918 Daftar Akun Platinumtogel

mesinslot mesinslot
cerita seks
cerita seks
Tutup
situs deposit pulsa
Tutup
Situs Slot Online
Situs Slot Online

 
  • situs slot situs slot
Copyright2022 © Inex99 Slot dan Casino Online Terpercaya - Situs Slot Deposit Pulsa